“Visum sudah menjadi bukti. Juga keterangan saksi. Beberapa bukti lain yakni adanya bercak darah di gorden dan dinding ruang collection. Itu adalah ruangan bagi nasabah yang mempunyai tunggakan, Menara Jamsostek lantai 5,” kata Kasatreskrim Jaksel AKBP Budi Irawan, kepada detikcom, Kamis (31/3/2011).Dijelaskan dia, hasil visum atas Irzen Octa menunjukkan bahwa korban mengalami pecah pembuluh darah pada otak. Namun polisi belum mendapat penjelasan secara rinci bagaimana pembuluh darah Irzen bisa pecah.

Atas peristiwa ini, polisi telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka. Ketiga tersangka itu adalah B yang merupakan karyawan Citibank serta H dan D yang merupakan debt collector.
“Kami sudah minta keterangan 5 orang. 3 Orang di antaranya statusnya berubah menjadi tersangka,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban pada Selasa (29/3) pagi mendatangi kantor Citibank untuk melunasi tagihan kartu kreditnya yang membengkak. Menurut korban, tagihan kartu kredit Rp 48 juta. Namun pihak bank menyatakan tagihan kartu kreditnya mencapai Rp 100 juta.

Di situ, korban kemudian dibawa ke satu ruangan dan ditanya-tanya oleh 3 tersangka. Usai bertemu 3 tersangka, korban kemudian tewas di depan kantor tersebut.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edy Pramono mengatakan, korban tewas setelah mendatangi Menara Jamsostek.