Kamar yang sehat adalah kamar yang mendapat banyak sinar matahari (Foto: Thinkstock)
Jakarta – Pasti sering mendengar ucapan kamar yang sehat adalah kamar yang mendapat banyak sinar matahari? Ucapan tersebut benar adanya! Dikutip dari Healthline, sebuah riset baru mengungkapkan bahwa sinar matahari bisa membunuh bakteri berbahaya dan meningkatkan kualitas udara di area dalam ruangan.
Penelitian dari University of Oregon membangun 11 miniatur ruangan yang dikontrol oleh iklim untuk merekonstruksi atmosfer dari rumah atau gedung kantor. Tujuannya adalah untuk mempelajari efek dari ruangan yang rutin mendapatkan sinar matahari, sinar ultraviolet dan tanpa sinar sama sekali pada mikrobiomanya atau jenisnya.
Setelah melakukan penelitian selama 90 hari, ditemukan bahwa di ruangan yang tak mendapatkan sinar matahari sekalipun, 12 persen bakteri masih hidup dan aktif. Pada ruangan yang terekspos sinar matahari hanya sejumlah 6,8 persen.
Sinar matahari dapat membantu ritme sirkadian kembali sesuai pengaturan alamiahnya. Dan juga dapat membantu tubuhmu memproduksi vitamin D, yang penting untuk tulang, otak dan kesehatan jantung. Dengan studi baru ini, menambah manfaat sinar matahari yakni efeknya pada bakteri di lingkungan sehari-hari.
Selain itu, sinar UV (UVA dan UVB) dalam sinar matahari mampu untuk membunuh kuman. Selama beberapa dekade, sinar UV sering digunakan sebagai disinfektan alami, seperti pembersih air minum, pembersih area rumah sakit atau fasilitas medis, karena kemampuannya untuk secara alamiah memberantas organisme yang kemungkinan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, Dr Schaffner menyebutkan jika ada sinar matahari masuk ke dalam kamar atau ruangan, jangan ditutup dengan tirai atau gorden. Tak perlu membuka jendela, cukup pastikan tidak ada yang menghalangi sinar tersebut masuk ke dalam kamar.